Clinton Desak Wapres Irak atas Penerbangan Iran


Washington (AFP/ANTARA) – Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, pada Selasa mendesak Irak untuk memenuhi janji dalam menghentikan penerbangan yang dilakukan Iran di teritorialnya, yang dikhawatirkan membawa senjata untuk rezim Suriah. Clinton bertemu dengan Wakil Presiden Khudayr al-Khuzaie di sela-sela konferensi tingkat tinggi PBB untuk mendiskusikan situasi di Irak dan Suriah. “Kami berupaya memperjelas kepada warga Irak bahwa mereka perlu mengakhiri penerbangan ini. Mereka mendorong untuk mengambil langkah pertama. Kami melihat bahwa mereka menghentikan penerbangan Korea Utara,” ujar seorang pejabat AS pada Selasa lalu. Pekan lalu, Irak menolak pemberian izin untuk penerbangan Korea Utara melewati wilayah udaranya menuju Suriah terkait kecurigaan bahwa mereka membawa senjata dan para penasihat, ujar juru bicara perdana menteri Irak. Kepemimpinan Irak mengumumkan bahwa mereka “tentu saja tidak akan mengizinkan penerbangan dari Iran yang membawa peralatan militer, memasok tentara Suriah melalui wilayah udara mereka,” tambahnya. “Mereka hanya perlu mengikuti dan memenuhi hal itu. Dan kami banyak mendengar dari pertemuan dengan wakil presiden Irak bahwa faktanya hal tersebut merupakan niat mereka dan posisi mereka.” “Mereka tidak ingin mempersenjatai kembali rezim Suriah melalui wilayah udara mereka,” tambahnya. Washington mengimbau Baghdad untuk memastikan bahwa semua pesawat Iran yang terbang di wilayah udara mereka diperintahkan untuk mendarat dan dilakukan pemeriksaan atas senjata mereka. Teheran mengatakan kepada Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, bahwa pesawat-pesawat mereka membawa bantuan kemanusiaan untuk Suriah, yang menjadi tempat para oposisi melakukan pertempuran sejak tahun lalu untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Namun banyak dugaan dari pemerintah AS bahwa pesawat-pesawat tersebut membawa perlengkapan militer untuk rezim Assad.

Komentar

Postingan Populer