Serangan Udara Suriah Tewaskan 21 Orang

Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan 8 orang anak termasuk di antara korban tewas akibat serangan udara hari Senin di Salqin, dekat perbatasan Turki.


Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah membom sebuah kota di utara, dekat perbatasan Turki, menewaskan 21 orang, sementara pertempuran sengit meluas di dalam lingkungan Aleppo – kota tua yang bersejarah. Organisasi Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan hari Senin di Salqin itu termasuk delapan anak-anak. Dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh para aktivis dari kota itu, sejumlah korban tampak ditumpuk di belakang sebuah truk pick-up. Kelompok aktivis lainnya – Komite Koordinasi Lokal – mengatakan serangan itu menewaskan 30 orang. Belum ada konfirmasi independen tentang jumlah korban tewas dalam pemboman itu karena Suriah membatasi laporan oleh wartawan-wartawan asing. Kekerasan berdarah dilaporkan terjadi di seluruh Suriah, termasuk penembakan oleh pemerintah di propinsi Hama, Daraa dan Homs. Sekjen PBB Ban Ki-Moon hari Senin bertemu Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Moalem di New York, di sela-sela Sidang Umum PBB. Ban Ki-Moon mengecam pemerintah Suriah karena melakukan pembunuhan, pelanggaran HAM, serangan udara dan artileri, dan mengungkapkan “kekecewaan mendalam” bahwa konflik selama 18 bulan ini semakin memburuk. Dalam pidato di depan Sidang Umum PBB, Walid Al-Moalem menuduh Amerika, Perancis, Qatar, Arab Saudi dan Turki mendukung “terorisme” di Suriah dengan menyediakan senjata dan uang. Ia juga menggambarkan imbauan bagi Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk mengundurkan diri sebagai “campur tangan terang-terangan” atas urusan dalam negeri Suriah. Juga Senin, kebakaran yang melahap sebagian besar pasar Souk al-Medina di Aleppo, terjadi di kawasan-kawasan lain kota tua itu sementara pemberontak dan pasukan pemerintah terlibat dalam pertempuran sengit.

Komentar

Postingan Populer