PBB Khawatir Suriah Jadi “Medan Perang”
PBB (AFP/ANTARA) - Sekretaris Umum PBB, Ban Ki-moon, para pemimpin Liga Arab, dan utusan khusus Lakhdar Brahimi, pada Kamis mengungkapkan kekhawatiran bahwa Suriah akan menjadi sebuah “medan pertempuran regional” ketika konflik semakin memburuk, ujar seorang juru bicara PBB. Ban, Nabil al-Arabi yang merupakan Sekjen Liga Arab, dan Brahimi bertemu markas PBB untuk mendiskusikan “tingkat kekerasan yang mengerikan tersebut” dan berbagai upaya untuk membantu utusan khusus PBB, ujar juru bicara PBB, Martin Nesirky. “Tiga pemimpin tersebut memperingatkan adanya risiko perubahan Suriah menjadi sebuah medan pertempuran regional ketika kekerasan semakin meningkat. Mereka mengkhawatirkan bahwa Suriah akan menjadi korban dari para pelaku yang tidak berhubungan dengan Suriah jika kekerasan berlanjut,” tambahnya. Ban menyebut Suriah sebuah “perang proxy (perang yang dikendalikan oleh kekuatan besar namun tidak berpartisipasi di dalamnya).” “Mereka sangat prihatin dengan prevalensi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok oposisi,” tambah Nesirky. Tiga pemimpin itu juga menyoroti kebutuhan bagi negara-negara untuk lebih memberikan operasi kemanusiaan di dalam Suriah dan untuk para pengungsi yang berada di luar negara tersebut. Para aktivis Suriah mengatakan bahwa terdapat lebih dari 30.000 orang tewas sejak terjadi pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad pada Maret tahun lalu.
Komentar
Posting Komentar