Vico Indonesia Teken Kontrak Jual Gas Lamaru
BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan menandatangani kesepakatan (MoU) dengan Vico Indonesia pejualan gas Vico dari sumur gas Lamaru I di wilayah Balikpapan Timur kepada perusahaan daerah (perusda) Balikpapan. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan langsung oleh Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Balikpapan Poerba Wijaya dengan Presiden Direktur & CEO Vico Gunther Newcombe, disaksikan Wali Kota Rizal Wffendi, di ruang rapat I pemkot, Balikpapan, Selasa (25/9/2012). "Ini adalah puncak dari rencana pengelolaan sumur gas tua Lamaru yang kami harapkan sejak lima tahun lalu," kata Kepala Perusda Balikpapan, Peorba Wijaya, usai penandatangan MoU kepada sejumlah wartawan. Mou tersebut menandai kerjasama jual beli gas Lamaru I dari Vico kepada Perusda yang nantinya listrik tersebut akan dijual kepada PLN Balikpapan. "Nilai investasinya untuk alat pembangkit saja sekira USD9 juta bersama konsorsium. Itu semua kita lakukan bukan cari keuntungan tapi hanya untuk membantu kebutuhan listrik di Balikpapan," jelasnya. Ia berharap pelaksanaan Perjanjian Jual beli gas (PJBG) dapat dilaksanakan dalam tempo cepat. "Kita berharap empat sampai lima bulan sudah PJBG, kalau dari Vico kan paling cepat setahun," harapnya. Seperti diketahui, Pemkot Balikpapan memang menyerahkan ke Perusda untuk membeli sumur gas di Lamaru ini. Vico selaku perusahaan pemegang kontrak sejak 1974 menilai potensi sumur ini kurang ekonomis untuk dieksploitasi. Namun masih dapat dimanfaatkan gas untuk kepentingan energi listrik. Balikpapan sudah mengkaji potensi gas sumur Lamaru yang diperkirakan sebanyak 1,4 MSCF. Gas Lamaru diharapkan mampu menghasilkan lima megawatt (mw) daya listrik selama tiga sampai empat tahun ke depan. Kerjasama ini juga sudah dilakukan uji tuntas oleh BP Migas. "Sudah sejak 2011 due diligence-nya," tambah Poerba. Wali Kota Rizal Effendi berharap Vico tidak menjual harga gas berdasarkan harga pasar yang mencapai USD5 USD10. Ia pun berharap proses berikutanya bisa dilakukan secepatnya sehingga realisasi bisa segera terwujud. "Kita berharap di bawah harga itulah USD2-USD3 karena ini untuk kepentingan masyarakat. Dan Perusda tidak mengambil untung di sini hanya untuk membantu pemenuhan kebutuhan listrik," tandas Rizal. Pada kesempatan sama, Presiden Direktur juga CEO Vico Indonesia Gunther Newcome sangat mendukung upaya pemerintah dalam program suplai pengadaan gas untuk listrik, terutama mendukung program hijau dan bersih. Karenanya, kata Gunther, MoU ini bisa dilanjutkan, untuk perjanjian jual beli gas tahap selanjutnya. "Tentu kami sangat mendukung Pemerintah Indonesia dalam Program bright and green untuk memanfaatkan bahan bakar gas dari sumur Lamaru I untuk Kota Balikpapan dan sekitarnya untuk mensuplai tenaga pembangkit listrik," katanya dalam pengantar bahasa Indonesia. Selain itu, kata Gunther, dengan perjanjian tersebut, Vico akan dapat memasok gas ke Kota Balikpapan melalui pengelolaan oleh Perusda Balikpapan yang akan memberi manfaat bagi masyarakat. "Karenanya kita berharap akan ada perjanjian selanjutnya soal jual beli gas," ucapnya. Kepala Dinas Monetisasi Gas Bumi BP Migas Zuldaldi Rafdi menyatakan, sebelum sampai pada persetujuan perjanjian jual beli gas (PJBG), ada proses yang harus dilalui. Minimal enam bulan Sampai satu tahun persetujuan PJBG. "BP Migas sangat mendukung gagasan ini untuk mensuplai tenaga pembangkit listri mendukung program bright and green yang dicanangkan BP Migas yang salah satu kegiatannya adalah mengupayakan ketersediaan listrik bagi masyarakat sekitar wilayah operasi migas," ujarnyayang juga hadir pada MoU itu. Diperkirakan pengelolaan gas Lamaru mampu memenuhi kebutuhan listrik sampai 5.000 pelanggan. Kerjasama ini mampu menghemat biaya produksi PLN. "Kalau pakai solar kan biaya produksi Rp2.000 per kwh, kalau pakai gas sekira Rp1.300 sementara harga jual ke masyrakat Rp800 per kwh. Jadi kita bisa menghematuntuk biaya produksi dan subsidi listrik," tutur Kepala PLN Cabang Balikpapan Ismail Deu yang turut hadir dalam MoU. Ismail pun mengaku belum tahu persis kapasistas gas dan nilai jual listrik yang akan ditawarkan. "Itu masih menunggu," tambahnya. Sekadar informasi, sejak 2009, Pemerintah Balikpapan memperjuangkan kepemilikan salah satu sumur gas tua milik Vico. Balikpapan berharap memperoleh kewenangan untuk mengeksploitasi sumur gas Lamaru I dan II untuk kepentingan daerah.
Komentar
Posting Komentar