Bashar: Keinginan Sejati Kunci Bagi Keberhasilan Gagasan Soal Krisis Suriah
Damaskus (ANTARA/Xinhua-OANA) - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu (19/9), menegaskan keinginan sejati adalah kunci bagi keberhasilan gagasan mengenai krisis Suriah, dan menekankan negaranya telah memperlihatkan keterbukaan dalam menghadapi semua gagasan yang diusulkan, demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA. Bashar mengeluarkan pernyataan tersebut selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi. Ia menyatakan gagasan yang diusulkan mesti dilandasi atas penghormatan pada kedaulatan Suriah, keputusan bebas rakyat Suriah serta penolakan terhadap campur tangan asing. Presiden Suriah itu, yang sedang menghadapi protes, juga berpendapat pertempuran saat ini ditujukan pada sistem perlawanan di wilayah tersebut bukan hanya pada Suriah. Ia merujuk kepda faksi Hizbullah di Lebanon dan negara Iran. Sementara itu, Salehi menekankan dukungan penuh negerinya bagi upaya Suriah untuk memulihkan keamanan dan kestabilan. Sebelumnya Salehi, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis pagi, mengatakan, "Kami berharap kami dapat memperoleh satu hasil bagi penyelesaian masalah ini (krisis) setelah pembicaraan dengan saudara kami di Suriah." Ia juga menekankan penyelesaian bagi krisis 18 bulan di Suriah mesti berpangkal dari rakyat Suriah sendiri dengan keikut-sertaan dan koordinasi dengan semua lembaga regional dan internasional dan negara di wilayah tersebut yang tulus dan benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini. Kunjungan Salehi ke Suriah dilakukan setelah kunjungannya belum lama ini ke Mesir. Selama itu, ia mengadakan pembicaraan dengan menteri luar negeri Turki dan Mesir. Iran, sekutu utama regional bagi Suriah, adalah anggota Komite Kuartet, yang baru dibentuk dan juga meliputi Arab Saudi, Turki dan Mesir. Pembentukan Kuartet itu diusulkan oleh Presiden Mesir Mohamed Moursi dengan tujuan menangani krisis Suriah secara damai. Komite tersebut mengadakan pertemuan pertamanya, Senin (17/9), pada tingkat menteri luar negeri di Ibu Kota Mesir, Kairo. Setelah pertemuan Senin, Salehi menekankan dalam satu taklimat krisis Suriah mesti diselesaikan di dalam Suriah, cara yang ia sebut "penyelesaian Suriah-Suriah". Ia menambahkan, "Kita tak bisa berusaha memaksakan penyelesaian terhadap Suriah." Namun ia mengusulkan pengiriman pengamat dari keempat negara anggota Kuartet ke negara yang dilanda krisis tersebut.
Komentar
Posting Komentar