Tentara Suriah Tingkatkan Operasi di Damaskus dan Aleppo
Damaskus (AFP/ANTARA) - Tentara Suriah pada Selasa menembaki benteng pemberontak di dalam dan sekitar Damaskus, serta mengirim pasukan tambahan ke kota Aleppo, saat seorang pengawas mengatakan bahwa jumlah korban tewas dari kekerasan yang telah berlangsung selama 18 bulan tersebut saat ini mencapai lebih dari 31.000 orang. Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak Damaskus untuk menunjukkan belas kasihan kepada warganya dan utusan PBB untuk Suriah siap untuk kembali ke daerah itu untuk berusaha menghidupkan kembali upaya mediasi. Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem pada Senin menegaskan bahwa solusi politik masih mungkin jika Barat dan negara-negara Teluk menghentikan dukungan untuk para pemberontak. Sebuah penembakan oleh tentara di distrik Harasta, yang dikuasai pemberontak di pinggiran timur ibu kota menewaskan sedikitnya 11 orang, dua di antaranya perempuan, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Setidaknya lima warga sipil tewas dalam serangan di kota Douma, sebelah timur laut Damaskus, ujar pengawas yang berbasis di Inggris tersebut. Pasukan tentara juga membombardir sejumlah kota lain di luar Damaskus, kata Observatorium itu. Jaringan aktivis Komite Koordinasi Lokal mengatakan bahwa lebih dari 100 peluru menghujani Zabadani. Setelah tujuan resor yang terkenal karena cuacanya yang sejuk dan pemandangan yang indah, hancur oleh perang saudara yang melanda Suriah. Harian resmi Al-Baath pada Selasa mengatakan bahwa pasukan pemerintah "menghancurkan banyak senjata dan menyita sejumlah besar amunisi dan peralatan perang ... yang menunjukkan bahwa akhir operasi keamanan di seluruh provinsi Damaskus akan segera dilakukan." Pada 18 Juli, pasukan pemberontak melakukan pengeboman besar-besaran terhadap sebuah komplek di Damaskus, menewaskan empat kepala keamanan, termasuk saudara ipar Assad dan menteri pertahanan. Sejak itu, pasukan rezim mendorong para pemberontak ke pinggiran ibukota. Namun mereka kehilangan kendali atas beberapa penyeberangan perbatasan dan berjuang untuk merebut kembali kota kedua Suriah, Aleppo, yang menjadi titik fokus dari konflik tertsebut sejak pertengahan Juli. Beberapa kawasan di Aleppo dibom pada Selasa, kata Observatorium tersebut, sehari setelah 22 warga sipil tewas dalam kekerasan melanda kota berpenduduk 1,7 juta jiwa itu.
Komentar
Posting Komentar